Penatalaksanaan
1. Pertolongan pertama ( “ First aid “ )
1. Pertolongan pertama ( “ First aid “ )
Sangat
tergantung pada cara racun masuk ke dalam tubuh penderita
a. Racun yang tertelan
a. Racun yang tertelan
- Segera baringkan penderita pada tempat datar
- Usahakan secepatnya memuntahkan racun dengan cara :
- Merangsang faring dengan ujung telunjuk, pangkal sendok
- Memberi minum 15 – 30 ml sirop Ipecac diikuti ½ gelas air minum diulang setelah 15 menit
- Berikan Norit sebanyak 25 – 40 gram
Kontra indikasi :
- Kejang
- Koma
- Tertelan bahan korosif ( asam atau basa kuat )
- Bahan minyak (minyak tanah, bensin, minyak cat atau thinner)
b. Racun yang dihirup
- Bawa penderita ke udara bebas
- Berikan oksigen secepatnya
- Bila perlu lakukan pernafasan buatan
c. Keracunan
melalui kulit
- Bersihkan kulit yang terkena secepatnya dengan air mengalir
- Selama melepas pakaian penderita tubuh penderita tetap diguyur dengan air
- Kulit yang terkena disabuni sebersih mungkin
- Keramasi rambut penderita
d. Keracunan melalui mata
- Lipat kelopak mata keluar
- Segera bersihkan mata dengan air mengalir sekitar 15 menit dengan semprotan atau tetes mata
2. Penatalaksanaan darurat ( umum
atau khusus )
Dikerjakan
bersama-sama dengan tindakan diagnostik
Tujuan
Tujuan
- Mempertahankan kehidupan penderita
- Mencegah penyerapan racun dengan cara menghambat absorbsi
- Menghilangkan racun dari dalam tubuh
Resusitasi ( ABC )
A ( airway ) :
- Bebaskan jalan nafas dari sumbatan :
- Bahan muntahan
- Lendir
- Gigi palsu
- Pangkal lidah
- Kalau perlu dengan pemasangan Mayo dan penggunaan Suction pump
B ( breathing ) :
- Jaga agar pernafasan tetap dapat berlangsung dengan baik
- Bila perlu berikan nafas buatan
C ( circulation ) :
- Tekanan darah dan nadi dipertahankan dengan infus RL atau PZ dengan tetesan 15 – 20 tetes/ menit kalau perlu dengan kecepatan tinggi
- Bila perlu lakukan pemberian cairan koloid sebanyak 500 – 1000 ml dala 24 jam
- Bila terjadi “ cardiac arrest lakukan pijat jantung ekternal ( CPR )
Eliminasi
Tujuannya :
- Menghambat penyerapan lebih lanjut
- Menghilangkan bahan racun atau hasil metabolismenya dari tubuh penderita
- Tindakan ini dikerjakan dengan :
Emesis :
- Merangsang penderita supaya pada penderita yang sadar atau dengan memberikan syrup Ipecac 15 – 30 ml
- Dapat diulang setelah 20 menit bila masih belum berhasil
- Karbon aktif ( Norit ) baru bleh diberikan setelah emesis terjadi
- Bila emesis berhasil dikerjakan dalam waktu 1 jam setelam keracunan 30 – 60 % racun dapat dieliminasi
- Bila baru berhasil setelah lebih dari 1 jam efektivitasnya <>
- Kontra indikasi :
1. Kesadaran menurun
2. Keracunan bahan korosif
3. Keracunan minyak tanah
4. Keracunan obat-obat yang dapat
menimbulkan convulsi
Katarsis ( “ Intestinal lavage “ )
- Dilakukan dengan pemberian laksansia
- Terutama untuk racun yang tidak dapat diserap melalui saluran cerna atau jika diduga racun telah mencapai usus halus atau colon
- Laksansia yang aman dipakai :
1. Na sulfat : 30 gram dalam 200 – 250
ml air
2. Na fosfat ( “ Fleet’s Phospho soda “
) : 15 – 60 ml diencerkan sampai seperempatnya
3. Sorbitol atau Manitol ( 20 – 40 % )
: 100 – 200 ml
4. Castor oil : 15 – 30 ml ( kontra
indikasi pada keracunan “ Chlorinated insectisides “ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar