Tanda
Syok:
1.
Nadi Cepat dan Lemah.
Akibat adanya kekurangan pasokan darah dari jantung, maka respon pertama yang
diberikan oleh sistem sirkulasi adalah meningkatkan kecepatan pemompaan oleh
jantung. Tujuannya untuk mempertahankan perfusi jaringan sehingga otomatis frekuensi nadi
akan bertambah cepat dan dalam keadaan syok nadi bisa berdenyut lebih dari 100
kali/menit. Penurunan jumlah darah yang sangat banyak ini juga akan
mengakibatkan penurunan tekanan darah sehingga nadi korban menjadi lemah dan
halus.
2.
Nadi Cepat dan Dangkal.
Ketika syok terjadi maka organ tubuh akan segera merespon dengan mengirimkan
sinyal ke otak bahwa oksigen yang diperoleh oleh organ tubuh tersebut
berkurang. Dan otak dengan segera merespon dan memerintahkan paru-paru untuk
bekerja semakin cepat dalam memproduksi oksigen. Nah, semakin parahnya syok
maka nafas korban akan semakin cepat, sulit, dangkal dan terkadang tidak
teratur. Seperti halnya jantung (tanda no.1), ketika terjadi syok, maka kerja
paru-paru akan semakin meningkat.
3.
Kulit Pucat, Dingin dan Lembab.
Tubuh kita memiliki sistem pertahanan sendiri, dalam keadaan darurat peredaran
darah akan diarahkan menuju alat tubuh yang paling penting seperti jantung,
otak dan lainnya. Hal ini akan menimbulkan dampak pada suhu dan warna kulit
yaitu akan menjadi dingin dan pucat juga bisa membuat kulit lembab.
4.
Wajah.
Seperti halnya kulit, wajah juga akan menjadi pucat sebagai tanda kekurangan
darah dan oksigen. Terjadi sianosis pada bibir, lidah dan cuping telinga.
5.
Mata.
Ketika syok, akan terjadi pelebaran pada manik mata dan pandangannya hampa.
6.
Perubahan Keadaan Mental.
Kurangnya pasokan oksigen ke otak sangat berpengaruh besar dengan fungsi dan
kerja otak. Bila pasokan oksigen ini berkurang walau hanya sedikit, maka akan
terjadi perubahan mental seperti gelisah, ingin berkelahi dan adakalanya ini
merupakan gejala yang pertama kali terlihat.
Gejala
Syok:
Jika
tanda-tanda syok di atas terjadi pada seseorang, maka selanjutnya gejala yang
timbul pada diri korban adalah:
- Mual, bisa juga disertai dengan
muntah,
- Haus,
- Lemah,
- Pusing (Vertigo),
- Tidak Nyaman dan takut,
terkadang pada beberapa korban pengamatan inilah yang mungkin pertama kali
ditemukan.
MANIFESTASI
KLINIS
- Tergantung pada : penyakit primer penyebab renjatan, kecepatan dan
jumlah cairan yang hilang, lama renjatan serta kerusakan jaringan yang
terjadi, tipe dan stadium renjatan.
- Manifestasi klinis tergantung
pada penyebab syok (kecuali syok neurogenik) yang meliputi :
- Sistim pernafasan : nafas cepat
dan dangkal
- Sistim sirkulasi : ekstremitas
pucat, dingin, dan berkeringat dingin, na-
di cepat dan lemah, tekanan darah turun bila kehilangan darah menca-
pai 30%.
- Sistim saraf pusat : keadaan
mental atau kesadaran penderita bervariasi
tergantung derajat syok, dimulai dari gelisah, bingung sampai keadaan
tidak sadar.
- Sistim pencernaan : mual,
muntah
- Sistim ginjal : produksi urin
menurun (Normalnya 1/2-1 cc/kgBB/jam)
- Sistim kulit/otot : turgor
menurun, mata cowong, mukosa lidah kering.
Individu dengan syok neurogenik akan memperlihatkan kecepatan denyut
jantung yang normal atau melambat, tetapi akan hangat dan kering apabila
kulitnya diraba. (www.medicastore.com)
- Syok secara klinis didiagnosa
dengan adanya gejala-gejala seperti berikut:
- Hipotensi: tekanan sistole
kurang dari 80 mmHg atau TAR (tekanan arterial rata-rata) kurang dari 60
mmHg, atau menurun 30% lebih
- Oliguria: produksi urin kurang
dari 20 ml/jam.
- Perfusi perifer yang buruk,
misalnya kulit dingin dan berkerut serta pengisian kapiler yang jelek.
Gejala syok hipovolemik cukup bervariasi, tergantung pada usia, kondisi
premorbid, besarnya volume cairan yang hilang, dan lamanya berlangsung.
Kecepatan kehilangan cairan tubuh merupakan faktor kritis respons
kompensasi. Pasien muda dapat dengan mudah mengkompensasi kehilangan
cairan dengan jumlah sedang dengan vasokonstriksi dan takhikardia.
Kehilangan volume yang cukp besar dalam waktu lambat, meskipun terjadi
pada pasien usia lanjut, masih dapat ditolerir juga dibandingkan
kehilangan dalam waktu yang cepat atau singkat.
Apabila syok
telah terjadi, tanda-tandanya akan jelas. Pada keadaan hipovolemia, penurunan
darah lebih dari 15 mmHg dan tidak segera kembali dalam beberapa menit. Adalah
penting untuk mengenali tanda-tanda syok, yaitu:
- Kulit dingin, pucat, dan vena
kulit kolaps akibat penurunan pengisian kapiler selalu berkaitan dengan
berkurangnya perfusi jaringan.
- Takhikardia: peningkatan laju
jantung dan kontraktilitas adalah respons homeostasis penting untuk
hipovolemia. Peningkatan kecepatan aliran darah ke mikrosirkulasi
berfungsi mengurangi asidosis jaringan.
- Hipotensi: karena tekanan darah
adalah produk resistensi pembuluh darah sistemik dan curah jantung,
vasokonstriksi perifer adalah faktor yang esensial dalam mempertahankan
tekanan darah. Autoregulasi aliran darah otak dapat dipertahankan selama
tekanan arteri turun tidak di bawah 70 mmHg.
- Oliguria: produksi urin umumnya
akan berkurang pada syok hipovolemik. Oliguria pada orang dewasa terjadi
jika jumlah urin kurang dari 30 ml/jam.
- Pada penderita yang mengalami
hipovolemia selama beberapa saat, dia akan menunjukkan adanya tanda-tanda
dehidrasi seperti: (1) Turunnya turgor jaringan; (2) Mengentalnya sekresi
oral dan trakhea, bibir dan lidah menjadi kering; serta (3) Bola mata
cekung.
- Akumulasi asam laktat pada
penderita dengan tingkat cukup berat, disebabkan oleh metabolisme anaerob.
Asidosis laktat tampak sebagai asidosis metabolik dengan celah ion yang
tinggi. Selain berhubungan dengan syok, asidosis laktat juga berhubungan
dengan kegagalan jantung (decompensatio cordis), hipoksia, hipotensi,
uremia, ketoasidosis diabetika (hiperglikemi, asidosis metabolik,
ketonuria), dan pada dehidrasi berat
Pengertian :
- Syok
adalah kondisi hilangnya volume darah sirkulasi efektif. Kemudian diikuti
perfusi jaringan dan organ yang tidak adekuat, yang akibat akhirnya
gangguan metabolik selular. Pada beberapa situasi kedaruratan adalah
bijaksana untuk mengantisipasi kemungkinan syok. Seseorang dengan cidera
harus dikaji segera untuk menentukan adanya syok. Penyebab syok harus
ditentukan (hipovolemik, kardiogenik, neurogenik, atau septik
syok).(Bruner & Suddarth,2002).
- Syok
adalah suatu keadaan serius yang terjadi jika sistem kardiovaskuler
(jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh
tubuh dalam jumlah yang memadai; syok biasanya berhubungan dengan tekanan
darah rendah dan kematian sel maupun jaringan. Syok terjadi akibat
berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah, termasuk
kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume
darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan
pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).
- Syok
adalah kondisi kritis akibat penurunan mendadak dalam aliran darah yang
melalui tubuh. Ada kegagalan sistem peredaran darah untuk mempertahankan
aliran darah yang memadai sehingga pengiriman oksigen dan nutrisi ke organ
vital terhambat. Kondisi ini juga mengganggu ginjal sehingga membatasi
pembuangan llimbah dari tubuh.
Macam-macam
Syok :
- Syok kardiogenik (berhubungan
dengan kelainan jantung)
- Syok hipovolemik ( akibat
penurunan volume darah)
- Syok anafilaktik (akibat reaksi
alergi)
- Syok septik (berhubungan dengan
infeksi)
- Syok neurogenik (akibat
kerusakan pada sistem saraf).
Patofisiologi Syok :
Penyebab :
- Perdarahan (syok hipovolemik)
- Dehidrasi (syok hipovolemik)
- Gagal jantung (syok
kardiogenik)
- Trauma atau cedera berat
- Serangan jantung (syok
kardiogenik)
- Cedera tulang belakang (syok
neurogenik)
- Infeksi (syok septik)
- Reaksi alergi (syok
anafilaktik)
- Sindroma syok toksik.
Tanda-tanda syok :
- Gelisah, pucat, keringat
berlebihan dan kulit lembab
- Bibir dan kuku jari tangan
tampak kebiruan
- Nyeri dada
- Kulit Lembab Dan Dingin
- Pembentukan Air Kemih Berkurang
Atau Sama Sekali Tidak Terbentuk Air Kemih
- Pusing
- Pingsan
- Tekanan Darah Rendah
(Hipotensi), tapi Tidak semua hipotensi adalah syok
- Denyut nadi yang
cepat,pernafasan dangkal , Lemah dan sampai tidak sadarkan diri
Penanganan Syok
- Secara umum yaitu sebagai
penolong yang berada di tempat kejadian, hal yang pertama-tama dapat
dilakukan apabila melihat ada korban dalam keadaan syok adalah :
- Melihat keadaan sekitar apakah
berbahaya (danger) , baik untuk penolong maupun yang ditolong (contoh
keadaan berbahaya : di tengah kobaran api)
- Buka jalan napas korban, dan
pertahankan kepatenan jalan nafas (Airway)
- Periksa pernafasan korban
(Breathing)
- Periksa nadi dan Cegah
perdarahan yang berlanjut (Circulation)
- Peninggian tungkai sekitar 8-12
inchi jika ABC clear
- Cegah hipotermi dengan menjaga
suhu tubuh pasien tetap hangat (misal dengan selimut)
- Lakukan penanganan cedera
pasien secara khusus selama menunggu bantuan medis tiba.
Periksa kembali pernafasan, denyut jantung suhu tubuh korban (dari hipotermi)
setiap 5 menit.
Pengobatan :
- Oksigenasi, jika diluar
letakkan ditempat sejuk dan beri oksigen 5liter, Pastikan jalan nafas pasien
dan nafas dan sirkulasi dipertahankan. Beri bantuan ventilator tambahan
sesuai kebutuhan. Bebaskan jalan nafas, oksigen 100%.
- Penderita dijaga agar tetap
merasa hangat dan kaki sedikit dinaikkan untuk mempermudah kembalinya
darah ke jantung.
- Setiap perdarahan segera
dihentikan dan pernafasan penderita diperiksa.
- Jika muntah, kepala dimiringkan
ke satu sisi untuk mencegah terhirupnya muntahan.
- Jangan diberikan apapun melalui
mulut.
- Tenaga kesehatan bisa
memberikan bantuan pernafasan mekanis.
- Obat-obatan diberikan secara
intravena.
- Obat bius (narkotik), obat tidur
dan obat penenang biasanya tidak diberikan karena cenderung menurunkan
tekanan darah.
- Cairan diberikan melalui infus,
Mulai infus IV
dengan cepat sampai CVP meningkat pada tingkat pada tingkat yang memuaskan
diatas pengukuran dasar atau sampai terdapat perbaikan pada kondisi klinis
pasien.Infus larutan Ringer Laktat
digunakan pada awal penangana karena cairan ini mendekati komposisi
elektrolit plasma, begitu juga dengan osmolalitasnya, sediakan waktu untuk
pemeriksaan golongan darah dan pencocokkan silang, perbaiki sirkulasi, dan
bertindak sebagai tambahan terapi komponen darah. Bila perlu, diberikan
transfusi darah.
- Cairan intravena dan transfusi
darah mungkin tidak mempu mengatasi syok jika perdarahan atau hilangnya
cairan terus berlanjut atau jika syok disebabkan oleh serangan jantung
atau keadaan lainnya yang tidak berhubungan dengan volume darah.
- Untuk menambah aliran darah ke
otak atau jantung bisa diberikan obat yang mengkerutkan pembuluh darah.
- Pasang kateter urine tidak
menetap: catat haluaran urine setiap 15-30 menit, volume urine menunjukkan
keadekuatan perfusi ginjal.
Demikianlah
pengetahuan mengenai syok ini, semoga bermanfaat bagi sobat sekalian.